
NusaTren.com – Kekeringan parah di Amazon akibat suhu air yang mencapai 38,8°C menyebabkan kematian lebih dari 100 lumba-lumba.
Selama seminggu terakhir, sebanyak 120 mayat lumba-lumba telah ditemukan di pinggiran maupun di dalam sungai Amazon.
Para ilmuwan meyakini bahwa kematian massal ini bisa disebabkan oleh peningkatan suhu dan kekeringan parah di sungai Amazon.
Para peneliti menyatakan bahwa permukaan sungai semakin rendah akibat pemanasan air, sehingga suhu air mencapai tingkat yang tidak bisa ditoleransi oleh lumba-lumba.
Hal ini berdampak pada ribuan ikan yang juga mati karena kurangnya oksigen di dalam air.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin (2/20/2023), para ahli biologi telah menggunakan perlindungan diri berupa pakaian pelindung dan masker medis untuk mengumpulkan jenazah mamalia ini di tepi Danau Tefe.
Mereka akan melakukan otopsi menyeluruh untuk mencari tahu penyebab pasti dari kematian lumba-lumba ini.
Peneliti Mengatakan Masih Terlalu Dini
Institut Mamirauá, sebuah lembaga penelitian yang mendapatkan pendanaan dari Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil, telah melaporkan temuan kematian lumba-lumba di Sungai Amazon.